Indonesia memiliki ratusan
gunung baik yang masih aktif maupun yang tidak aktif. Tidak heran gunung dan
pegunungan yang membentang di hampir seluruh wilayah Indonesia ini menjadi
objek dimana masyarakat khususnya traveller sangat senang melakukan eksplorasi.
Komunitas pecinta naik gunung atau hiking muncul dimana-mana dan mereka membawa
misi untuk mencintai kelestarian lingkungan dengan naik gunung. Well, saya juga
pernah naik gunung setidaknya 4 kali yang saya ingat. Pertama Gunung Anak
Krakatau, kedua Gunung Bromo, ketiga Gunung Ijen dan terakhir adalah Gunung
Kelud. Semuanya adalah gunung yang tidak terlalu tinggi dan tentu sangat mudah
untuk didaki ehehe. Well, setidaknya saya pernah naik gunung meskipun tidak
sering.
Naik Gunung Kelud adalah bagian
dari liburan Lebaran 2018 yang lalu. Gunung Kelud adalah gunung yang terletak
di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Kediri.
unung ini merupakan salah satu
gunung berapi yang paling aktif di Indonesia dan sejak 1000 M telah meletus
lebih dari 30 kali. Letusan terakhir terjadi pada tahun 2014 yang lalu dimana
abu vulkanik yang dihasilkan bahkan sampai tersebar ke Surabaya dan Yogyakarta
serta sempat menanggu aktivitas penerbangan di daerah tersebut.
Saat ini Dinas Pekerjaan Umum
(PU) Kabupaten Kediri tengah membangun jalan aspal dari pos masuk hingga ke
kawah yang baru. Bagi yang tidak suka tracking dan off road,bisa sampai ke
kawah juga loh. Biaya penyewaan jeep untuk off road sebesar Rp 375 ribu untuk 4
orang. Biaya tersebut lebih murah dibandingkan menyewa jeep di Bromo.
Meski kawah Kelud yang baru
belum terbuka untuk umum, namun tidak menyurutkan wisatawan untuk berkunjung ke
destinasi wisata yang satu ini. “Tahun baru 2018 jumlah wisatawan ke Gunung
Kelud menembus angka 10 ribu orang. Hari biasa jumlah pengunjung mencapai
300-600 orang, sedangkan akhir pekan mencapai 3000 pengunjung,” kata Kasie
Promosi Pariwisata Kabupaten Kediri Naldirin.
Bersama dengan beberapa sepupu,
kami mengendarai mobil pribadi. Sebenarnya tidak sulit untuk menuju ke Gunung
Kelud karena memang akses transportasi sudah dibuka sedemikian rupa dan dibuat
sehingga memudahkan wisatawan. Jalanan beraspal telah dibuat dan di beberapa
ruas dilengkapi dengan area istirahat serta parkir yang luas. Mendaki gunung
ini, pengunjung harus memarkir mobil sampai pada titik tertentu yang kemudian
dapat dilanjutkan dengan berjalan kaki atau menaiki sepeda motor alias ojek.
Ojek ini menawarkan jasa angkut PP dengan harga sekitar 20.000/ orang. Cukup
murah untuk jalanan yang turun dan menanjak. Dari titik pemberhentian motor,
maka pengunjung masih harus berjalan sekian kilometer untuk mencapai puncak.
Sejak terjadinya letusan, memang areal sekitar Gunung Kelud tertutup oleh abu
vulkanik dan material lainnya. Dan ini tidak memungkinkan pengunjung untuk
masuk lebih dalam menuju area puncak Gunung Kelud. Ya, akses ke sana ditutup
karena memang sedang ada pengerjaan perbaikan akses. Terlihat beberapa alat
berat ada di sana. Gunung ini ramai sekali dikunjungi oleh orang. Tepat di
titik pintu akses yang ditutup, seorang pak tua menjajakan jasa foto. Dia
terlihat sibuk karena pengunjung antusias menggunakan jasanya. Berada di
sekitar area Gunung Kelud menyenangkan sekali. Udaranya sejuk dan pemandangan
yang asri dapat dilihat di sekitarnya yang mayoritas adalah pegunungan yang
gundul dengan ditutupi oleh semak belukar. Sesekali terlihat aliran air atau
bahkan air terjun di dasar jurang. Di beberapa titik dulunya terdapat pemandian
air panas, yang saat ini telah tertimbun oleh material vulkanik.
Gunung Kelud memang tidak bisa dilepaskan dari keberadaan legenda atau cerita rakyat setempat tentang Dewi Kilisuci.Informasi dari berbagai sumber, dari desa setempat menceritakan kala itu, dikisahkan Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar sang dewi bukanlah dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya seorang raja berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.
Gunung Kelud memang tidak bisa dilepaskan dari keberadaan legenda atau cerita rakyat setempat tentang Dewi Kilisuci.Informasi dari berbagai sumber, dari desa setempat menceritakan kala itu, dikisahkan Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar sang dewi bukanlah dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya seorang raja berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.
Hal ini lanjutkan dengan adanya
sebuah sayembara yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia biasa kepada mereka
berdua yang diadakan oleh sang dewi, karena sang Dewi Kilisuci sendiri memiliki
tujuan untuk menolak lamaran tersebut. Isi dari sayembara tersebut adalah
membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud, yang satu harus berbau amis dan
yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai
ayam berkokok.
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa
Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja semalaman
di atas Gunung Kelud, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci
masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan
lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut
benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke
dalam sumur.
Karena mereka berdua terpedaya
dengan rayuan sang Dewi, keduanya pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam
tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci
memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka
matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro di Sumur dari hasil buatannya itu sendiri di
atas Gunung Kelud.Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan
mengatakan (dalam bahasa jawa) “Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku
sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar,
Tulungagung bakal dadi Kedung”. yang artinya (Ya, orang Kediri besok akan
mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan
jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau. Karena adanya cerita rakyat ini,
setiap tahunnya dilakukan upacara ritual sesaji Gunung Kelud.
#Jadi Kesimpulanya dari wisata
gunung kelud ini membawa banyak masalalu yang menjadi sejarah yang melegenda
dikabupaten kediri terutama pada saat ada letusan gunung kelud tanggal 14
februari 2014 yang lalu.Singkat cerita itulah pengalaman saya di gunung kelud
dan sekian terima kasih,jika ada yang kurang ataupun salah tolong kritik dan
sarannya juga reaksi anda saat melihat postingan kami,terima kasih telah
mengunjungi website kami :)
Berikut lokasi gunung kelud jika
ingin berkunjung:
0 komentar:
Posting Komentar